Siskohat Menjadi Acuan Utama Kuota Haji
Jamaah haji Kudus saat pulang dari tanah suci transit di Gedung JHK belum lama ini. (SM/dok)
Perbedaan data kuota keberangkatan haji setiap tahun seringkali dijumpai ada perbedaan dengan instansi terkait, namun pada prinsipnya yang menjadi acuan adalah sistem informasi dan komputerisasi haji terpadu (siskohat).
Bahkan di Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kudus sudah menggunakan siskohat generasi kedua yang jauh lebih maju teknologi, sehingga akurasi dan ketepatan datanya tida diragukan lagi.
Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah pada Kantor Kementrian Agama Kudus, H Ahmad Sururi kemarin menjelaskan, memang terkadang perbedaan data berulangkali terjadi hanya saja dalam hal ini Kemenag Kudus berpatokan pada siskohat.
“Meski belum definitif setidaknya jumlah kuota keberangkatan yang diatur dalam siskohat bisa menjadi acuan berbagai keperluan untuk mendukung kegiatan haji setiap tahun,” katanya.
Pihaknya mencontohkan, saat ini Kemenag Kudus memiliki data keberangkatan haji yang tahun ini berangkat ada 1.330 orang calon jamaah haji, sedangkan ada yang memiliki data sekitar 1.300an sekian yang jumlahnya tidak sama.
“Sudah seharusnya instansi tersebut mulai melakukan penyesuaian jumlah kuota haji yang berangkat agar tidak menjadi kendala di kemudian hari,” terangnya.
Ia menambahkan, memang data kuota keberangkatan haji memiliki pengaruh yang cukup signifikan, utamanya pada soal kebutuhan haji. “Misalnya saja untuk layanan kesehatan, seperti pengecekan kesehatan haji, serta pemberian vaksin haji,” jelasnya.
Kemudian soal penyediaan kebutuhan lainnya, misalnya petugas haji, penginapan saat di tanah suci. “Ini dimaksudkan agar tidak menjadi kendala saat pelaksanaan ibadah haji berlangsung,” tandasnya.
sumber :
http://berita.suaramerdeka.com/siskohat-menjadi-acuan-utama-kuota-haji/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar