Kamis, 23 Maret 2017

Miniatur Menara Kudus Diminati

Hasil gambar untuk miniatur menara kudus
Miniatur menara Kudus


KUDUS – Miniatur Menara Kudus menjadi salah satu cinderamata yang diminati wisatawan, baik lokal maupun mancanegara saat berkunjung ke Menara Kudus. Tingginya minat para wisatawan tersebut diungkapkan Haryanto (42), salah seorang perajin yang sudah cukup lama membuat miniatur menara peninggalan zaman Walisongo tersebut.

“Peminat miniatur Menara Kudus cukup tinggi. Kebanyakan mereka membeli untuk cinderamata atau kenang-kenangan,’’ kata Haryanto saat ditemui, kemarin. Sejauh ini, permintaan pasar diakuinya stabil. “Bahkan, terkadang sampai kewalahan memenuhi permintaan dari para peziarah yang datang,” imbuhnya. Perajin miniatur Menara Kudus dikatakannya masih sangat jarang.
Bahkan dia tak tahu siapa lagi yang menekuni profesi tersebut selain dirinya. Kondisi tersebut membuat membuat dirinya sering mendapatkan pesanan. “Seringkali harus kerja lembur,” ucap lelaki yang yang mengaku menjadi perajin sejak 2012 ini. Karena usaha ini dikerjakannya seorang diri, tak heran jika dalam proses produksi membutuhkan waktu yang relatif lama.
Untuk membuat satu miniatur saja, ada sejumlah tahapan yang harus dilakukan antara lain membuat pola, menata, menyatukan dengan lem, mengeringkan hingga merapikannya dan memberikan warna. Prosesnya yang cukup lama itulah yang sebenarnya membutuhkan waktu dan kesabaran tinggi. “Sebulan saya mampu membuat membuat 100-an miniatur menara ukuran besar dan 200-an ukuran kecil,” ungkapnya.
Akrilik
Harga jualnya pun menurutnya relatif terjangkau. Untuk miniatur mini dijual dengan harga Rp 20 ribu hingga Rp 200 ribu per buah. Disinggung soal bahan baku, dia menyatakan memanfaatkan bahan buangan seperti kayu limbah bekas mebel, lem dan juga cat sebagai finishing.
Saat memutuskan menekuni usaha pembuatan miniatur ini, dirinya mengeluarkan modal sekitar Rp 10 juta yang digunakan untuk membeli kayu dan kompresor. Saat ini untuk mencari kayu limbah sangat sulit. Jadi untuk membuat miniatur Menara Kudus dia harus membeli kayu yang masih utuh.
“Saya juga mengembangkan miniatur dari akrilik,’’ paparnya. Harga suvenir dari bahan akrilik mencapai Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu per buah. Sebenarnya, minat konsumen terhadap produk dari bahan baku tersebut cukup baik. “Kendalanya hanya pada ketersediaan dan harga bahan bakunya,” ujarnya.

Sumber :
http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/miniatur-menara-kudus-diminati/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar