Kamis, 30 Maret 2017

Pemkab Dorong Pengembangan Budidaya Kopi Muria

Budidaya Kopi Muria di Pegunungan Muria, Kabupaten Kudus.

KUDUS–Pemerintah Kabupaten Kudus terus mendorong upaya pengembangan budi daya kopi di wilayah lereng Muria. Hal ini seiring dengan meningkatnya permintaan kopi muria yang sudah memiliki pangsa pasar tersendiri.

Dari data Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus luas lahan kopi yang di lereng Muria mencapai 621 hektare, meliputi wilayah Colo, Japan, Ternadi, Kajar, Rahtawu, dan Menawan.
“Saat ini jenis kopi yang banyak dibudidayakan yang jenis robusta. Sementara komoditas kopi arabika ada di wilayah Rahatawu, tepatnya di Dukuh Semliro, tapi jumlahnya belum signifikan. Di sana ada sekitar 11 hektare tanaman kopi arabika,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Catur Sulistiyanto.
Dikatakannya, setiap 1 hektare lahan kopi dapat menghasilkan sekitar 700-800 kilogram untuk jenis robusta. Sementara untuk jenis arabika, lebih sedikit hasil panennya yaitu 600-700 kilogram per hektarenya.
“Produksi kopi muria setiap tahunnya terus meningkat. Pada 2016 produksi kopi muria mencapai 350 ton. Dengan harga jual kisaran Rp25.000-35.000 per kilonya,” ungkap Catur.
Dia menjelaskan, selama ini petani kopi menjual hasil panennya langsung ke tengkulak yang ada di Gembong. Namun, ada sebagian yang diolah menjadi kopi bubuk.
“Kabarnya kopi muria memiliki cita rasa yang unik sehingga banyak orang dari luar kota yang mengambil kopi Kudus dan sebagian beredar di Kudus sendiri. Termasuk kedai-kedai kopi muria sudah banyak bermunculan. Kalau soal pengembangan produk, itu nanti dari Dinas Perdagangan yang lebih mengerti strateginya,” terangnya.

Sumber :
http://www.rakyatmuria.com/2017/03/29/pemkab-dorong-pengembangan-budidaya-kopi-muria/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar