Senin, 03 April 2017

Kudus Jadi Kawasan Peternakan Kerbau Nasional

SM/Anton WH PANTAU TERNAK : Tim Dinas Pertanian dan Pangan memantau hewan ternak di Desa Gamong, Kecamatan Kaliwungu. (61)
PANTAU TERNAK : Tim Dinas Pertanian dan Pangan memantau hewan ternak di Desa Gamong, Kecamatan Kaliwungu

KUDUS – Kabupaten Kudus ditetapkan sebagai salah satu kawasan pengembangan peternakan nasional, guna mencapai swasembada daging kerbau tahun 2017.
Wilayah lain di Jawa Tengah yang juga ditetapkan sebagai daerah penyangga yaitu Kendal, Brebes, Demak dan Jepara. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Catur Sulistiyanto, mengemukakan hal itu Kamis (30/3) kemarin.

Penetapan lokasi pengembangan kawasan pertanian nasional melalui keputusan Menteri Pertanian Nomor: 830/KPTS/RC.040/12/2016 tertanggal 19 Desember 2016.
Dengan adanya ketetapan tersebut, Dinas Pertanian dan Pangan Kudus melalui Bidang Peternakan langsung bergerak melakukan pemetaan lokasi sebagai tempat pengembangan ternak kerbau.
”Kudus sebenarnya sudah lama dikenal sebagai daerah penghasil kerbau,” ujarnya. Pada awal tahun 2000an, terdata jumlah kerbau mencapai sekitar 10 ribu ekor. Namun seiring berjalannya waktu, jumlahnya terus mengalami penyusutan.
Tahun 2017 ini diperkirakan tinggal sekitar 2.200 ekor. Menurunnya jumlah kerbau akibat berkurangnya para peternak. ”Banyak peternak yang kini sudah lanjut usia dan tidak ada regenerasinya,” jelasnya.
Sekarang, dengan ditunjukkan Kudus sebagai daerah peternakan kerbau nasional, pihaknya akan kembali meningkatkan jumlah populasi kerbau.
Sejauh ini, pemetaan lokasi telah dilakukan, antara lain dengan mendatangi kelompok peternak kerbau ‘Mega Makmur’ di Desa Gamong Kecamatan Kaliwungu Kudus.
Selain itu, peternak kerbau juga banyak tersebar di Desa Gulang Kecamatan Mejobo dan Dukuh Goleng Desa Pasuruhan Lor Kecamatan Jati. ”Setelah kita lakukan pendataan dan mengetahui berbagai persoalan di lapangan, akan kami tindaklanjuti dengan strategi untuk menambah jumlah populasi kerbau,” jelasnya.
Kawasan
Salah satu strategi yaitu mendirikan kawasan peternakan. Kerbau milik warga yang biasa dikekang di belakang rumah, akan disatukan dalam satu kawasan peternakan. Dengan begitu, dinas terkait dan pemiliknya lebih mudah melakukan pemantauan dan perawatan.
”Di Dukuh Goleng Desa Pasuruhan, saat ini terdapat 265 ekor kerbau,” jelasnya. Ratusan ekor kerbau juga mulai dikembangkan di Desa Gamong Kaliwungu.
Kelompok peternak di desa itu sudah menyediakan lahan hampir setengah hektare untuk tempat penyatuan peternakan kerbau. ”Lokasi jauh dari pemukiman sehingga tidak mengganggu kehidupan warga,” ungkapnya.
Sedang di kawasan timur Kota Kudus, pihak Desa Bulung Cangkring Kecamatan Jekulo telah menyediakan lahan 4 petak, yang akan diisi sekitar 300 ekor kerbau.
Pertimbangan pemilihan lokasi lebih dekat dengan sungai, agar ketika memandikan kerbau tidak kesulitan. Sebab jika kerbau jarang dimandikan akan rawan terkena penyakit scabies atau gudik.
”Untuk peternakan kawasan dalam program nasional ini kami prioritaskan kerbau jenis betina, dengan tujuan untuk mempercepat pertambahan populasi. Selanjutnya akan kita usulkan supaya bisa masuk program asuransi,” paparnya. 

Sumber :
http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/kudus-jadi-kawasan-peternakan-kerbau-nasional/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar